Selasa, 16 Februari 2016

TANGISAN MATA BUNDA

TANGISAN MATA BUNDA Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu Derita siang dan malam menimpa mu tak sedetik pun menghentikan langkah mu Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku Seonggok Cacian selalu menghampiri mu secerah hinaan tak perduli bagi mu selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku mencari harapan baru lagi bagi anak mu Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku tapi keinginan hati mu membahagiakan aku Dan yang selalu kau berkata pada ku Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku --------------------------------- Ibu Aku lahir tanpa apa-apa, Engkaulah yang mengajariku segalanya, Membesarkanku dengan segala upaya, Berharap aku kan jadi orang yang berguna.. Ketika aku menangis dalam takut, Engkaulah yang menenangkanku.. Dan ketika aku jatuh sakit, Engkaulah yang selalu berada di sampingku.. Engkau menegurku ketika aku salah, Engkau mengingatkanku ketika aku lupa, Engkau menghiburku ketika aku sedih, Engkaulah yang menyembuhkanku ketika aku terluka.. Kini aku telah dewasa, Berusaha mengejar dan meraih cita-cita, Berharap kan menjadi orang yang berguna, Demi mewujudkan harapan dan impian keluarga.. Terima kasih ibu, Engkaulah segalanya bagiku, Tanpamu kini aku bukanlah apa-apa, Kasihmu padaku tak kan terbalas sepanjang masa... --------------------------------- Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senja, Tak ada lelah menggores diwajah cantikmu. Tak ada sesal kala semua harus kau lalui, Langkah itu terus berjalan untuk kami. Dua bidadari kecilmu... Desah mimpimu berlari, Mengejar bintang... Berharap kami menjadi mutiara terindahmu, Dalam semua peran yang kau mainkan di bumi. Ini peran terbaikmu... Dalam lelah kau rangkai kata bijak untuk kami. Mengurai senyum disetiap perjalanan kami, Mendera doa disetiap detik nafas kami. Ibu... Kau berlian dihati kami. Relung hatimu begitu indah, Hingga kami tak sanggup menggapai dalamnya. Derai air matamu menguntai sebuah harap, Di setiap sholat malammu... Ibu... Kami hanya ingin menjadi sebuah impian untukmu, Memanggul semua mimpimu dalam pundak kami. Ibu... Jangan benci kami, Jika kami membuatmu menangis...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar